SEJENAK
MENGENAL AJARAN BUDDHA
Apakah
agama Buddha itu?
Agama Buddha adalah suatu agama
yang berdasarkan pada ajaran yang telah berusia 2558 tahun yang berasal dari
Anak Benua India. Ajaran ini ditemukan dan diajarkan oleh Siddhattha Gotama
setelah Beliau mencapai Pencerahan Sempurna (Penyadaran Penuh) dan kemudian
Beliau dikenal dengan sebutan Sang Buddha. Saat ini, sekitar 475 juta orang di
seluruh dunia menganut agama ini.
Apakah
arti kata “buddha”?
Kata “buddha “berarti “yang
telah sadar” atau “yang telah terjaga” atau “yang telah cerah”. Kata “buddha”
berasal dari akar kata “budh” (terjaga, menyadari, memahami). Kata “budh” juga
merupakan akar kata dari kata-kata seperti “bodhi”, “bodha”, “bodhati”,
“buddhi” (budi). Kata “buddha” menjadi sebuah gelar untuk seseorang yang telah
mencapai Pencerahan Sempurna.
Siapakah
Sang Buddha?
Sebelum mencapai Pencerahan,
Sang Buddha adalah seorang pangeran yang bernama Siddhattha Gotama dari
Kerajaan Sakya. Beliau lahir di Lumbini (berlokasi di Nepal) pada 563 Sebelum
Masehi. Pada usia 29 tahun Beliau menyadari adanya penderitaan dalam kehidupan
meskipun hidup dalam kemewahan, sehingga Beliau memutuskan meninggalkan
kehidupan duniawi-Nya untuk mencari jalan menuju ke kebahagiaan sejati. Setelah
6 tahun berjuang mempraktikkan berbagai cara penyangkalan diri secara keras
yang berakhir dengan kegagalan, Beliau akhirnya menemukan “Jalan Tengah” untuk
mengakhiri penderitaan dan mencapai Pencerahan menjadi seorang Buddha. Selama
45 tahun Beliau mengajarkan prinsip-prinsip “Jalan Tengah” yang juga disebut
dengan Dharma atau Kebenaran, hingga akhirnya Beliau “mangkat” diusia 80 tahun.
Apakah
Sang Buddha adalah tuhan?
Bukan. Sang Buddha bukanlah
tuhan yang merupakan sosok pribadi pencipta dan penguasa alam semesta. Ia bukan
titisan tuhan. Ia juga bukan seorang nabi yang diutus oleh tuhan.
Apakah
Buddha adalah manusia?
Meskipun lahir di dunia
manusia, Buddha adalah makhluk yang telah melakukan perubahan diri sehingga
memiliki kondisi dan kualitas batin yang sempurna serta berbeda dengan manusia
biasa. Ibarat seekor ulat yang melakukan perubahahan pada tubuhnya sehingga memiliki
sayap, ia tidak lagi disebut sebagai ulat tetapi kupu-kupu. Begitu pula makhluk
yang telah mencapai kesempurnaan batin tidak lagi disebut sebagai manusia atau
dewa tetapi Buddha.
Apakah
ajaran agama Buddha adalah sebuah filsafat?
Kata “filsafat” berasal dari
kata dalam bahasa Yunani kuno yaitu “philosophia” yang berarti cinta (philo)
kebijaksanaan (sophia). Jika berdasarkan pada pengertian ini, maka ajaran agama
Buddha yang mengedepankan cinta kasih dan kebijaksanaan bisa dianggap sebagai
sebuah filsafat.
Mengapa
agama Buddha sering disebut juga dengan Buddhisme?
Isi ajaran agama Buddha yang
mencakup permasalahan mendasar kehidupan yang berkaitan dengan realitas,
eksistensi, pengetahuan, nilai, akal dan budi, dianggap oleh sebagian orang
bersesuaian dengan pengertian dari filsafat atau “jalan hidup”. Oleh karena itu
penggunaan akhiran “-isme” yang sering digunakan untuk menyebut sebuah ajaran
filsafat dilekatkan pada kata “Buddha” sehingga membentuk kata “Buddhisme”
sebagai sebutan lain untuk agama Buddha.
Apakah
agama Buddha percaya akan adanya tuhan?
Hal ini tergantung pada
pengertian dari kata “tuhan” yang dimaksud. Jika pengertian dari kata “tuhan”
adalah sosok pribadi pencipta dan penguasa alam semesta yang menentukan
kehidupan manusia, maka agama Buddha tidak mempercayai adanya tuhan yang
seperti itu. Tetapi jika pengertian dari kata “tuhan” adalah hanya sebatas
suatu kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatan manusia, seperti Hukum Alam,
maka agama Buddha mempercayainya.
Apakah
umat Buddha menyembah patung (berhala)?
Tidak. Umat Buddha kadang
terlihat bersujud kepada patung atau gambar Buddha bukan sedang memohon kepada
patung atau gambar tersebut, tetapi melakukannya sebagai bentuk penghormatan
terhadap simbol-simbol sifat-sifat suci dan agung dari Sang Buddha seperti
cinta kasih, kebijaksanaan dan kedamaian, sehingga dengan demikian dapat selalu
mengingat untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimanakah
Sang Buddha menyelamatkan kita?
Sang Buddha menyelamatkan kita
dengan mengajarkan kita Dharma (Kebenaran) yang jika diterapkan akan mengubah
hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang menjadikan kita dewasa
dalam spiritual sehingga mampu mengatasi penderitaan diri sendiri dan orang
lain.
Apakah
agama Buddha bersifat ilmiah?
Ilmiah berarti bersifat sains
yaitu pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi (pengamatan),
penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip
sesuatu. Inti ajaran agama Buddha yaitu Empat Kebenaran Mulia, sesuai dengan
pengertian ilmiah tersebut karena dapat diobservasi, diteliti dan diuji serta
dibuktikan oleh siapa pun. Bahkan Sang Buddha menasihatkan kita agar menguji
ajaran yang Ia sampaikan.
Apakah agama
Buddha adalah agama damai?
Jika pengertian dari kata
“agama” berarti suatu ajaran atau sistem keyakinan, maka agama Buddha adalah
agama damai karena agama Buddha berisi ajaran atau sistem keyakinan yang
mengajarkan cara mencapai kedamaian sejati.
Perlu dibedakan antara “agama”
sebagai ajaran dengan “umat beragama” atau “pemeluk agama” sebagai orang yang
menerima suatu ajaran agama. Meskipun agama Buddha mengajarkan kedamaian, namun
selama seseorang termasuk yang mengklaim diri sebagai umat beragama Buddha
belum mempraktikkan ajaran Buddha secara baik dan benar sehingga masih ada
kebencian, keserakahan, dan kebodohan batin dalam dirinya, maka akan masih
dapat ditemukan konflik dan ketidakdamaian yang melibatkan dirinya, baik
konflik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
Apa yang telah
Sang Buddha ajarkan?
Selama 45 tahun Sang Buddha
telah mengajarkan banyak hal, terutama mengajarkan tentang memahami penderitaan
hidup dan cara mengatasinya yang tercantum dalam Empat Kebenaran Mulia.
Empat
Kebenaran Mulia yaitu:
1. Kebenaran Mulia Tentang
Dukkha (Penderitaan)
2. Kebenaran Mulia Tentang
Penyebab Pembentuk Dukkha
3. Kebenaran Mulia Tenang
Padamnya Dukkha
4. Kebenaran Mulia Tentang
Jalan Yang Mengarah kepada Padamnya Dukkha[Tutup]
Apakah
terdapat aliran atau mazhab dalam agama Buddha?
Ya, dalam perkembangan agama
Buddha terdapat beberapa aliran atau mazhab yang muncul dari hasil penafsiran
yang berbeda-beda terhadap ajaran Buddha serta pengaruh kebudayaan setempat di
mana agama Buddha berkembang.
Apakah
yang unik dari agama Buddha?
Agama Buddha adalah agama yang
unik di antara agama-agama besar di dunia karena menempatkan diri manusia pada
posisi apa adanya sebagai pelaku dan penentu utama kebaikan dan keburukan yang
ada pada dirinya. Agama Buddha juga menarik dan unik karena para pemeluknya
dapat mencapai tingkatan yang sama dengan pendirinya (Sang Buddha) jika
mengikuti jalan yang telah diajarkan-Nya.
Sebagai contoh, di dalam agama
Yahudi, sebagai pendiri, Abraham membuat perjanjian dengan Tuhan dan Musa
diberikan Hukum Taurat, selain mereka tidak akan ada lagi orang lain yang
menempatkan posisi yang sama dengan mereka. Dalam agama Kristen, hanya ada satu
Kristus. Dalam agama Islam, Muhammad dianggap sebagai nabi terakhir, orang lain
tidak bisa menjadi nabi setelahnya. Sebaliknya, dalam agama Buddha, semua orang
dapat mencapai kebijaksanaan, pencerahan dan gelar yang sama dengan Siddhattha
Gotama, yaitu Buddha (Yang Telah Sadar).
Dari
manakah untuk memulai mempelajari agama Buddha?
Mulailah dengan mengetahui
ajaran-ajaran dasar yang merupakan ciri khas dari agama Buddha, seperti Empat
Kebenaran Mulia dan Tiga Karakter Keberadaan. Pelajari dari awal hal-hal
tersebut dan lakukanlah beberapa penelitian mengenainya ke berbagai narasumber
Buddhis tepercaya.
Bagaimanakah
caranya mendapatkan informasi mengenai agama Buddha?
Infomasi mengenai agama Buddha
bisa didapat melalui berbagai macam cara antara lain dengan mengunjungi vihara,
membaca buku, hingga mengakses situs-situs Buddhis di internet.
Cara terbaik adalah dengan
mengunjungi vihara untuk bertanya langsung kepada para biarawan
(bhikkhu/bhiksu) dan mendengarkan ceramah mereka. Untuk cara ini seseorang
perlu bisa membedakan antara vihara dengan tempat ibadah agama lain misalnya dengan
bio atau kelenteng yang merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisi Tionghoa.
Informasi juga bisa didapat melalui buku-buku agama Buddha yang beredar luas di
toko-toko buku dari penerbit Buddhis. Untuk cara ini seseorang perlu melakukan
cek silang isi buku yang satu dengan buku-buku lainnya untuk menghindari
kesalahpahaman.
Internet juga dapat menjadi
tempat mendapatkan informasi mengenai agama Buddha, dari artikel hingga buku
elektronik Buddhis dapat dikumpai. Akseslah situs-situs Buddhis yang terpercaya
yang sering dijadikan sebagai rujukan oleh situs-situs lainnya. Untuk cara ini
seseorang juga perlu melakukan cek silang isi antara situs yang satu dengan
situs yang lainnya.
Bagaimanakah
caranya menjadi umat Buddha?
Hal utama untuk mulai menjadi
umat Buddha adalah dengan mulai mengkaji dan menerapkan praktik-praktik ajaran
Buddha ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara batin seseorang
telah menerima Buddha sebagai Guru, Dharma sebagai ajaran Kebenaran dan Ariya
Sangha sebagai teladan.
Pastikan keinginan untuk
menjadi umat Buddha karena ajaran Buddha terbukti membantu membawa perubahan
batin kita ke arah yang lebih baik dan kita merasa nyaman dan cocok akan hal
itu. Bukan karena indah dan menariknya tradisi di mana agama Buddha berkembang,
seperti tradisi bela diri Shaolin dari China. Bukan karena beberapa selebriti
yang beralih keyakinan menjadi Buddhis. Bukan juga karena kebencian kepada
agama atau kepercayaan lain. Dan lain sejenisnya.
CATATAN
:
Topik ini hanyalah merupakan
pengenalan awal ajaran agama Buddha secara singkat, bukan merupakan inti sari
atau rangkuman dari seluruh ajaran agama Buddha yang sangat luas dan dalam.
Untuk mengenal ajaran agama Buddha lebih jauh, disarankan untuk melanjutkan
membaca topik-topik lainnya.
Dikutip dari : Bhagavant.com
Posting Komentar